1.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan
tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Karya ilmiah merupakan karya tulis
yang isinyaberusaha memaparkan suatu pembahasan secarailmiah yang dilakukan
oleh seorang penulis ataupeneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secaralogis
dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah
adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi
yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses
perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan
ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya
Karya tulis
ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu per- masalahan. Pembahasan itu
dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamat- an, pengumpulan data yang
diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini
menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara
ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti..
2. Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara
lain :
- Memberi penjelasan
- Memberi komentar atau penilaian
- Memberi saran
- Menyampaikan sanggahan
- Membuktikan hipotesa
3. CIRI – CIRI KARYA
ILMIAH
1. Objektif. Keobjektifan ini menampak pada
setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya,
tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan
berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa
pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
2. Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada
setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu
baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu,
pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’
pembaca dihindarkan.
3.
Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya
dengan mudah alur uraiannya.
4.
Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar
induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
digunakan pola induktif;
sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan
pola deduktif.
5.
Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau
simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena
itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang
berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti
orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar)
hendaknya dihindarkan.
6. Penggunaan
Bahasa
Bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
4. Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya
ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah
yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah
Berbentuk Makalah
Makalah pada
umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu
pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu
pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya
pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah
Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah
jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi,
atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah
yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi,
yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk
jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah
adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah
penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat
berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
5.
SIKAP ILMIAH
Adalah sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam
melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta
merubah atau menambah suatu ilmu. Prof harsojo menyebutkan enam macam sikap
ilmiah :22
Adalah sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam
melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta
merubah atau menambah suatu ilmu. Prof harsojo menyebutkan enam macam sikap
ilmiah :22
Ø
Obyektivitas , dalam peninjauan
yang penting adalah obyeknya
Ø
Sikap serba relatif , ilmu tidak
mempunyai maksud mencari kebenaran mutlak,
ilmu berdasarkan kebenaran-kebenaran ilmiah atas beberapa postulat, secara a
priori telah diterima sebagai suatu kebenaran.
ilmu berdasarkan kebenaran-kebenaran ilmiah atas beberapa postulat, secara a
priori telah diterima sebagai suatu kebenaran.
Ø
Sikap
skeptis adalah sikap untuk selalu ragu-ragu terhadap pernyataan-pernyataan
yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiann.
yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiann.
Ø
Kesabaran intelektual , sanggup
menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah
pada tekanan agar dinyatakan suatu pendirian ilmiah , karena memang belum
selesainya dan cukup lengkapnya hasil dari penelitian , adalah sikap seorang
ilmuwan
pada tekanan agar dinyatakan suatu pendirian ilmiah , karena memang belum
selesainya dan cukup lengkapnya hasil dari penelitian , adalah sikap seorang
ilmuwan
Ø
Kesederhanaan adalah sikap cara
berfikir, menyatakan, dan membuktikan .
Ø
Sikap tidak memihak pada etik.
Manfaat Karya Ilmiah
Ø Apapun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh
ilmuwan atau penulis lainnya tetap mempunyai manfaat yang berarti bagi pembaca.
Manfaat dari karya ilmiah yaitu :
Ø Melatih berpikir tertib dan teratur karena
menulis ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan
prosedur tertentu, metode dan teknik, aturan / kaidah standar, disajikan
teratur, runtun dan tertib.
Ø Menulis ilmiah memerlukan literatur, buku-buku
ilmiah, kamus, ensiklopedia yang disusun tertib.
Ø Pada hakikatnya sebuah karangan ilmiah yaitu
laporan tentang suatu kebenaran yang diperoleh dari hasil suatu penelitian.
Ø Dalam karya ilmiah ada organ yang disebut bab
pembahasan yang berfungsi menganalisis, memecahkan dan menjawab setiap
permasalahan sampai tuntas hingga ditemukan sebuah jawaban.
Ø Karena didalam karya ilmiah ada organ yang
disebut bab landasan teori atau kerangka teoritis yang berfungsi memaparkan
teori – teori para ahli serta mengomentari atau mengkritiknya untuk memperkuat
argumen penulis.
Ø Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah harus jelas atau harus bermakna tunggal tidak boleh ambigu), penempatan
gatra ( unsure fungsional dalam kalimat harus lengkap dan tepat) dan diksi atau
pilihan kata harus tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar